Minggu, 17 April 2011

Tips Menjaga Hubungan Dengan Pacar Agar Tidak Mudah Putus

Memiliki pacar yang kita sayangi dan cintai sangat menyenangkan untuk dijalani. Selama masa berpacaran pasti akan ada berbagai masalah yang datang silih berganti. Jika anda berhasil menjalani itu semua, maka kesuksesan anda adalah menikah dengan doi.

Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu anda lakukan agar hubungan anda tetap menyenangkan dan lancar dengan pacar tercinta sehingga dapat menikahinya :

1. Komunikasi Yang Intensif

Dengan teknologi yang sudah maju anda bisa sering menelpon dan mengirim sms ke dia dengan obrolan yang segar dan tidak membosankan. Usahakan bisa menelfon si dia setiap malam hari dengan tarif yang murah meriah sehingga anda dapat berlama-lama ngobrol dengannya berdua. Jika si doi sudah merasa nyaman dan senang ditelfon maka komunikasi yang anda lakukan dalam kondisi yang baik.

Hindari menanyakan hal yang sama berulang-ulang dan dapat membuat pasangan anda bosan menjawabnya. Jika anda mempunyai sesuatu hal yang menarik dan baru, sampaikanlah. Selain malam hari, jangan ganggu si dia terlalu lama. Cukup dengan telepon sebentar dan beberapa sms segar. Jangan paksakan melakukan komunikasi jika keadaan sedang tidak memungkinkan.

2. Beri Perhatian Lebih

Perlakukan si dia berbeda dan lebih baik dari orang lain. Ketika dia ulang tahun atau event-event tertentu ucapkan selamat dan juga bisa anda beri hadiah. Buatlah seolah-olah dia seorang yang spesial dan anda tidak mau kehilangan dirinya. Jika doi ada masalah, bantulah minimal dengan mendengarkan curhat serta membantu dengan memberi solusi.

3. Ungkapan Cinta Yang Tulus Dan Wajar

Jangan memberi ungkapan gombal yang berlebihan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Ungkapkan cinta anda secukupnya secara wajar tidak dibuat-buat alias maksa. Buat varasi ungkapan cinta anda dengan berbagai metode dan cara agar tidak monoton.

4. Pelajari Sifat Dan Perilaku

Amati dan pelajari apa-apa yang ia sukai dan apa-apa yang tidak disukainya. Jika anda sudah tahu, jangan lakukan hal-hal yang tidak ia sukai dan lakukanlah apa yang ia sukai selama tidak melanggar aturan hukum, norma dan agama serta tidak membebani anda. Hindari hubungan seks di luar nikah untuk menghindari masalah pelik yang dapat muncul. Tolak dengan baik ajakan-ajakan yang berbahaya, karena belum tentu ia akan menikah dengan anda.

5. Jangan Pelit Dan Matre

Ketika sedang pergi berdua jika memungkinkan tanggunglah biaya-biaya pacaran berdua seperti makan, nonton, belanja, jajan, transport, dsb. Jangan maunya dibayari saja tanpa mau mengorbankan sedikitpun uang anda untuk orang yang anda sayangi. Tetapi jika salah satu ada yang sudah bekerja dan yang satunya tidak bekerja, dibayari adalah sesuatu yang wajar.

6. Perjelas Hubungan Ke Depan

Komitmen menikah merupakan sesuatu yang penting dan perlu disepakati yang menunjukkan bahwa anda dan pasangan saling mencintai. Komitmen tersebut bisa diungkapkan di awal maupun setelah lama berhubungan. Semakin jelas hubungan anda dengan dirinya, maka semakin kuat ikatan batin anda dengan si dia. Terlebih lagi jika keluarga kedua belah pihak telah mengetahui serta merestuinya. Berdoalah kepada Tuhan agar anda kelak bahagia bersama pasangan anda.

7. Hubungan Keluarga Yang Baik

Jaga hubungan baik dengan anggota keluarga si dia jangan sampai menimbulkan masalah dan citra yang negatif. Jika ada masalah segera selesaikan secara kekeluargaan bersama pasangan anda. Pernikahan tidak hanya penyatuan seorang laki-laki dengan perempuan, tetapi juga menikahkan kedua keluarga.

8. Jujur Dan Menjadi Diri Sendiri

Jadilah sebagai diri sendiri dan tidak meniru adegan sinetron, novel, film, dan sebagainya. Tanpa berpura-pura menjadi seseorang yang sempurna, kita akan merasa bebas lepas tanpa beban dalam menjalani hubungan cinta anda.

Usahakan tidak membohongi kekasih anda dan katakan apa adanya sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sekali berbohong maka anda harus membuat kebohongan lainnya untuk menutupinya. Jika telah menikah nanti akan lebih indah jika saling jujur tanpa ada dusta diantara anda dengan dia.

9. Menjaga Emosi

Jangan membalas emosi dengan emosi. Gunakan kesabaran yang tinggi untuk meredam amarah si dia. Ungkapkan anda tidak suka jika dia marah membabi-buta. Jika si dia melakukan kesalahan atau kebohongan pun jangan sampai emosi anda meledak-ledak. Tetap tenang dan gunakan akal sehat dalam menjalani suatu masalah. Berbicaralah baik-baik dan lembut namun tegas dalam menyikapi sesuatu karena emosi terkadang sifatnya hanya sementara. Emosi yang saling beradu sangat berbahaya dalam menjaga hubungan agar tidak putus cinta.

10. Selesaikan Masalah Yang Ada Secepatnya

Jangan menunda-nunda untuk mencari pemecahan dari masalah yang timbul. Jika keadaan dibuat mengambang terlalu lama maka bisa jadi si dia akan berpaling dari anda dan menjalin cinta yang lain. Sedapat mungkin hubungan yang terjalin dapat kembali mesra seperti sedia kala setelah masalah terselesaikan.

11. Selalu Setia

Hal yang sangat penting adalah menjaga kepercayaan si doi. Jika anda ketahuan pacaran lagi dengan orang lain maka hancurlah hati si dia jika mengetahuinya. Jangan pernah menduakan cinta anda, karena itu sangat membahayakan hubungan anda dengan pacar anda.

12. Seimbang / Tidak Ada Dominasi

Jangan sampai hubungan yang berjalan menjadi kurang nyaman karena yang satu dianggap atau menganggap dirinya lebih dewasa, lebih pintar, lebih kaya, dan sebagainya. Buatlah diri anda dengan dirinya seimbang satu sama lain tanpa perbedaan. Keadaan yang seimbang antara pria dan wanita seperti teman akan sangat menyenangkan daripada yang satu harus selalu menuruti kemauan salah satu pihak terus menerus seperti pembantu.

13. Lakukan Hal-Hal Yang Menyenangkan

Sesuatu yang membuat anda berdua senang tidaklah harus yang berharga mahal. Mungkin dengan belanja bersama ke pusat perbelanjaan, jalan-jalan naik motor berdua atau duduk berdua di bangku taman yang gratis dapat menyenangkan kedua belah pihak. Nikmatilah masa-masa pacaran anda yang indah agar tidak menyesal nantinya ketika menikah.

Solusi Masalah Cinta

Sudah jujur saja, siapa sih yang nggak pernah patah hati? Ada yang belom pernah, selamat, berarti anda belom merasakan kehidupan. Kalau mau jujur perasaan patah hati itu membuat kita merasa hidup tapi dengan suasana yang negative.

Merasa hidup karena kita jadi sangat sadar perasaan kita saat patah hati. Perasaan itu begitu kuat bahkan menutupi segala aspek kehidupan kita yang lain. Kita jadi lupa rasa lapar kita, kita tidak peduli dengan kehidupan kita seperti pekerjaan, sekolah atau apapun, yang kita rasakan hanya perasaaan hampa, sendiri, tidak berdayadan seluruh dunia runtuh menimpa kita. Yup itulah perasaan patah hati.

Tapi yang namanya perasaan, selalu punya dua kutub, bagaimana anda bisa merasa senang kalau tidak pernah merasa sedih. Bagaimana bisa merasa beruntung kalau tidak pernah merasa sial. Bagaimana bisa merasa cinta kalau tidak pernah merasa patah hati.

Pembaca.. yakinlah bahwa patah hati merupakan kunci awal untuk merasakan cinta. Ahli romansa yakin itu karena perasaan tersebut berada dalam satu rentang yang sama, hanya beda kutub saja. Masalah yang muncul, nggak semua orang bisa membalik kutub tersebut.

Ada yang yang jadi berlebihan menjajakan cinta, alias player, ada yang yang jadi penarik diri dan tidak mau lagi merasakan cinta atau terjebak dengan mencintai orang yang sama walaupun sudah tidak ada harapan. percayalah walaupun player dan penyindiri keliatanya berbeda tapi mereka berada dalam satu rentang yang sama, yakni tidak bisa merasakan cinta. Karakter-karakter tersebut muncul karena mereka tidak bisa mengatasi perasaan kehilangan mendalam yang pernah dirasakan sebelumnya (kasihan yah…)

Ahli romansa sadar betul bahwa memang sulit sekali untuk membalik perasaan dari kutub yang sedih kekutub yang bahagia dan nggak semua orang bisa melakukannya. Tapi percayakah anda yang mengalami masalah ini sebagian besar pria? Survey sebuah lembaga kesehatan tahun 2006 tentang permasalahan mental, menyatakan bahwa pria lebih rentan terhadap kehilangan pasangan ketimbang wanita.

Survey tersebut menyatakan hal tersebut terjadi karena pria hanya sedikit sekali memiliki hubungan emosional mendalam ketimbang wanita. Hal ini sangat wajar terjadi mengingat wanita memang ahli untuk membina hubungan emosional. Sedangkan pria karena tidak memiliki support dari lingkungan sosialnya, akan memilih untuk berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri. Sayangnya caranya nggak selalu tepat, mabuk-mabukan, drugs, kekerasan semua itu upaya untuk memperoleh perasaan bahagia atau perasaan diakui yang biasanya mudah didapatkan jika memiliki teman untuk berbagi secara mendalam. Sayangnya lingkungan social pria jarang yang menginjinkan “curhat” mendalam seperti layaknya perempuan. Curhat mendalam hanya akan membuat pria merasa lemah karena dipandang lemah oleh teman-temanya. Padahal sebenernya, banyak pria yang mau berbagi kok, Cuma karena kebanyakan gengsi, mereka malas berbagi kalu tidak ditanya (dasar pria)

Trus bagaimana dong pria bisa bangkit dari patah hati. Ahli romansa belajar selama 7 tahun belakangan ini melihat bahwa social support merupakan cara paling efektif untuk meredakan ketengangan emosional karena ditinggalkan. Tapi sebelum bisa berbagi tentu saja pria perlu melakukan hal yang paling penting dilakukan. Mengakui bahwa diri anda merasa kehilangan. Untuk mengakui itu butuh kebesaran hati yang sangat besar. Setelah mengakui, saatnya untuk memperbaiki hati yang retak.

Bagaimana memperbaiki. Baiklah, ini dia caranya. Secara garis besarmulailah diri dengan ambil cuti, atau menarik diri sebentar dari semua rutinitas. Ijinkanlah perasaan sedih, marah, kecewa itu keluar.

Nggak perlu berpikir seharusnya.. maksudnya "seharusnya saya tidak menangis seperti ini atau seharusnya saya lebih tegar." Lupakan saja. Ijinkan diri anda mersakan kepedihan itu.

Setelah mereda, ambilah selembar kertas, buatlah dua kolom pada kolom kiri tuliskan hal-hal yang memuat anda sedih karena ditinggalkan, hal yang kanan ditulis, apa yang anda bisa lakukan jika dirinya tidak ada. Saya sarankan untuk melihat perbandingan kolom kiri dan kanan, jika lebih banyak yang kanan, berarti sebetulnya anda tidak terlalu membutuhkan dirinya, sebetulnya anda hanya butuh pengakuan sebetulnya. Mengakui perasaan itu membuat anda cepat bangkit.

Tapi kalau yang lebih banyak kolom kiri bagaimana ahli romansa? Berarti anda betul-betul kehilangan dirinya. Ada dua keputusan, kejar lagi dirinya, atau mencari yang lain.
Caranya bagaimana menentukan itu semua.. hampir cara dengan metode kertas tadi. Tuliskan kelebihan perempuan keji yang meninggalkan anda itu di kolom sebelah kanan terus tulis di sebelah kirinya keburukan-keburukannya. Kalo yang kanan lebih banyak secara signifikan, kejarlah perempuan itu kalau imbang, mendingan anda berpikir bahwa anda layak dapat yang lebih baik, kalau yang kiri lebih banyak, saatnya anda kembali kejalan yang benar.. (anda pasti bener-bener disantet)

Bagaimana Cara Anda Menyelesaikan Masalah?

Dua pendekatan dalam melihat suatu masalah

Dalam pengalaman saya bekerja dan berinteraksi dengan banyak orang, saya amati ada dua tipe orang dalam menghadapi masalah atau problem, baik di pekerjaan maupun kehidupan sosial. Dua tipe ini adalah reactive (bereaksi begitu masalah datang) danreceptive (mau menerima masalah).


Pendekatan Reactive


Mereka yang reactive biasanya melihat suatu masalah sebagai ancaman. Entah ancaman terhadap karirnya, bisnisnya, keluarganya, dan sebagainya. Dalam kelompok ini Anda mencari solusi terhadap masalah dengan menggunakan pendekatan logis dan tradisional. Ciri-cirinya:
  • Begitu masalah datang Anda cenderung segera mencari cara apapun untuk mengatasinya.
  • Masalah dilihat sebagai faktor penghambat perkembangan diri.
  • Anda akan segera menyusun strategi untuk menghadapi masalah
  • Karena masalah dilihat sebagai ancaman, dia akan mendominasi pikiran dan cenderung menyebabkan kecemasan dan stress.
Apabila Anda bekerja di perusahaan, barangkali Anda pernah diminta untuk memimpin suatu proyek dimana Anda bertanggung jawab untuk mencapai target tertentu. Disini Anda dihadapkan dengan situasi yang membutuhkan analisa, justifikasi, dan pemikiran logis dalan menghadapi tantangan atau masalah yang muncul. Anda akan berada dalam kondisi tertekan untuk memenuhi deadline. Bisa ditebak, Anda akan cenderung menggunakan pendekatan reaktif dalam menyelesaikan persoalan.
Pendekatan Receptive


Pendekatan ini biasanya dipraktekkan oleh mereka yang sudah menyadari bahwa masalah bukanlah ancaman tetapi justru konsekuensi yang timbul dari suatu kondisi yang kita ciptakan. Oleh karena itu kita mempunyai kekuatan untuk mengubah kondisi tersebut dari dalam diri sendiri. Anda mau menerima masalah dan pada saat yang sama membuat solusinya.Ciri-cirinya:


Ketika masalah datang, Anda mengenalinya dan menggunakan pendekatan:
  • Masalah merupakan kebalikan dari solusi. Ketika masalah muncul, Anda percaya saat itu juga bahwa solusinya sudah ada.
  • Anda fokus kepada solusi dari persoalan yang timbul, bukan pada penyebab dari masalah itu. Dengan demikian Anda mengambil alih kontrol dari dalam diri Anda sendiri, bukannya dikendalikan oleh keadaan di luar.
  • Masalah merupakan kesempatan untuk pengembangan diri. Anda melihatnya sebagai peluang untuk meciptakan realitas positif dalam hidup Anda.
Mau menerima masalah bukan berarti berdiam diri. Anda tidak ”kebakaran jenggot” tetapi mengenali masalah itu dengan tenang dan membuat diri Anda responsif terhadap semua yang Anda perlukan untuk mengundang solusi.


Contoh yang paling sederhana adalah ketika pasangan yang Anda cintai (misalnya istri, suami, atau pacar) sedang ngambek karena masalah sepele. Dengan pendekatan reactive, Anda hanya akan memperburuk keadaan dengan bertanya-tanya kenapa dia harus ngambek, menganalisa penyebabnya dan merasa kondisi ini akan mengancam keharmonisan hubungan Anda dengannya. Bukannya solusi yang didapat tetapi justru kecemasan dan kekhawatiran.


Dengan pendekatan receptive, Anda menerima dan menyadari bahwa pasangan Anda sedang marah. Anda fokuskan energi Anda untuk menciptakan kasih sayang yang pada dasarnya merupakan lawan dari kemarahan. Anda tidak larut terbawa suasana – mencoba mencari jawaban dari analisa kenapa dia jadi marah – tetapi mengambil alih kendali dari dalam diri sendiri, tetap berpikir tenang, dan menunjukan sikap positif dalam perilaku Anda. Anda akan rasakan bahwa berada dalam situasi ini justru membuat diri Anda berkembang. Anda membuat kualitas positif dari diri Anda muncul ke permukaan dan sudah menjadi hukum alam dengan bersikap seperti ini pasangan Anda niscaya akan berubah dari marah menjadi cinta.


Pendekatan receptive ini bisa Anda praktekkan di kehidupan bisnis, rumah tangga, dan sosial. Intinya Anda membangun keyakinan bahwa masalah tidaklah nyata sehingga Anda tidak merasa terbebani. Latih diri Anda untuk tidak reaktif ketika suatu masalah muncul. Fokuskan diri Anda pada lawan dari masalah, yaitu solusi, untuk menemukan kendali dan bukannya larut dalam masalah itu. 

Jumat, 15 April 2011

Solusi Menghadapi Masalah

Biasanya saat masalah datang,
orang sibuk mengumpat, memaki, dan menyesali kenapa masalah itu menimpa.
Padahal, daripada sibuk memaki, lebih baik Anda menyusun kekuatan untuk mengelola masalah tersebut.

So, Anda yang tengah stres menghadapi masalah coba simak tips singkat menghadapi masalah ala Robert H. Sculler dalam bukunya yang berjudul Tough Times Never Last, but Tough People Do:
- Hadapi setiap masalah yang datang
Jangan belagak cuek jika ada masalah, tetapi juga jangan bersikap panik.
Sudah selayaknya Anda peduli pada masalah yang menimpa Anda, sekecil apapun masalah itu.
Asal tau aja, banyak masalah kecil yang potensial menjadi masalah besar dan siap meledak jika Anda tidak berusaha mengelola masalah itu secara efektif.
Kalau didiamkan terus akibatnya Anda bisa stres luar biasa.
- Jangan mendramatisir masalah
Mendramatisir masalah bukanlah hal yang manjur untuk memperbaiki keadaan.
Stop mengeluhkan masalah Anda kesana kemari. Jangan melebih-lebihkan masalah.
Karena mendramatisir masalah hanya akan menambah beban Anda.
Jernihkan pikiran Anda dan tempatkan masalah pada sudut pandang yang objektif.
- Jangan kelewat santai
Melupakan masalah sejenak boleh aja.
Selama ini banyak orang yang melarikan diri dari masalah dengan mencoba melakukan kegiatan yang menghibur.
Tetapi jangan terlalu lama.
Jika pikiran Anda sudah tenang cobalah untuk memikirkan jalan keluar dari masalah Anda.
Karena masalah yang terlalu lama diendapkan akan semakin sulit diselesaikan. Lagipula semakin lama melupakan masalah, semakin banyak masalah baru bermunculan.
- Jangan emosi
Wajar sih kalo Anda kalut dan emosi saat menghadapi masalah.
Tapi usahakan agar emosi jangan sampai mengacaukan pikiran jernih Anda.
Biasanya kondisi yang emosionil akan menuntun Anda pada tindakan yang destruktif.
Maka hati-hati, saat anda emosi jangan coba-coba mengambil keputusan.
Lebih baik anda cooling down dulu.
Kemudian saat pikiran anda sudah tenang mulailah untuk memikirkan masalah itu dengan lebih seksama.
- Pakai strategi
Jangan cuma sibuk mengharapkan bantuan orang lain untuk memecahkan masalah Anda. Cobalah atur strategi untuk memecahkan masalah.
Boleh saja Anda minta bantuan orang lain tetapi jangan berharap bahwa ia yang akan menyelesaikan semuanya.
Semua ada di tangan Anda.
So, Anda harus mengatur strategi dan rencana untuk mengatasi masalah Anda.
Selanjutnya, semua tergantung sejauhmana usaha Anda untuk menyelesaikannya!
Ingat, orang yang selalu lari dari masalah adalah orang-orang pengecut yang sama sekali tidak memiliki keberanian menghadapi masa depan.
Anda yang tidak berani menatap dan menghadapi masa depan tidak akan pernah meraih sukses.
Dan ingat, kemampuan Anda mengelola masalah menjadi modal Anda dalam meraih sukses, baik dalam karir maupun kehidupan pribadi!

Tips Mengatasi Hal Sepele Penyebab Pertengkaran

Berikut ini Tips mengenal sekaligus solusi mengatasi hal-hal remeh penyebab pertengkaran:
1. Suka Melarang Ini-Itu. Awalnya, ketika pacara hanya melarang pulang malam ketika pacaran, kemudian melarang Anda bergaul dekat dengan teman laku-laki. Namuns setelah menikah daftar larangannya semakin panjang, seperti melarang Anda mengenakan pakaian tertentu sampai dengan melarang Anda bekerja. Padahal selama ini Anda merasa cukup pandai menjalankan kewajiban sebagai seorang istri dan ibu. Solusi Seorang istri pada jaman sekarang, harus pandai memanfaatkan celah positif. Jika suami keberatan Anda bekerja kantoran karena kawatir urusan rumah tangga terbengkalai, coba diskusikan beberapa pilihan, misalnya bekerja paruh waktu. Selain itu aktif dalam kegiatan sosial atau menekuni hobi untuk menghasilkan uang, bisa dijadikan pilihan. Kuncinya adalah tunjukan bahwa semua urusanrumah dan pekerjaan, bisa Anda atasi dengan baik.
2. Hobi Keluar RumahKadangkala Suami belum mampu menyesuaikan statusnya saat ini. Sehingga dia masih sering hang-out bersama rekan-rekannya. Atau kadang di hari minggu suami Anda lebih menikmati acara golf bersama temanya, dibandingkan dengan menikmati kebersamaan bersama Anda. Solusinya: Coba tinjau lagi ke belakang, mungkin semasa lajang, suami memang senang menghabiskan waktu di luar rumah. Kalau memang demikian, cobalaha mengajak suami untuk memprioritaskan keluarga. Misalnya dengan cara menawarkan diri untuk mendampinginya di luar jam kantor, agar Anda berdua tetap bisa menikmati waktu bersama.
3. Hobi Pasang TaruhanKadangkal ‘kebiasan’ suami semasa bujang masih terbawa sampai sekarang, seperti hobi pasang teruhan bersama teman-temannya, misalnya taruhan ketika nonton bola, F1 ataupun moto GP. Memang uangnya hanya keci, namun Anda mungkin mencemaskan kalau-kalau suami Anda terbius dan benar-benar menjadi seorang penjudi.Solusi: Jika untuk sekedar seru-seruan meramaikan ajang Piala Dunia atau Piala Champion, tentu judi kacangan tersebut tidak perlu dipermasalahkan -walau memang secara agama tidak diperkenankan. Namun kalau telah menjadi aktifitas sehari-harinya, hal itu perlu dipermasalahkan. Pasalnya, seorang penjudi tidak ragu untuk mempertaruhkan harta kekayaan terbesarnya tanpa berpikir panjang. Kebiasaan tersebut tidak boleh diteleransi karena menyangkut masa depan Anda dan keluarga Anda. Bicarakan hal tersebut dengan serius kepada suami, dan berikan jangka waktu untuk menghentikan kebiasaan itu. Jika dalam jangka waktu yang ditentukan tersebut, suami tidak dapat berhenti berjudi,berikan ultimatum. Karena Anda pun punya kekuasaan untuk menyelamatkan keluarga.
4. Selalu BerantakanSeringkali suami Anda mudah sekali ‘memberantakkan’ rumah yang baru saja Anda bereskan. Baju kotor yang hanya diletakandi sembarang tempat, piring/gelas kotor sisa makanan bergeletakkan di ruang tengah, koran yang tidak dilipat lagi dan berserak begitu saja di tempat tidur, menjadi pemandangan yang menyebalkan. Meski sudah berulang kali diingatkan.Solusi Menurut Adriana, pada dasarnya kebanyakan pria memang memiliki masalah dengan kerapian. Jika kadarnya masih terhitug wajar, tidak perlu terlalu Anda permasalahkan. Apalagi bila suami selama ini masih menunjukkan sikap baik dalam hal lainnya. Rumah yang tidak rapi tapi penuh kehangatan, tetap lebih baik dibandingkan dengan rumah yang rapi namun tak ada canda tawa di sana. Hindari memaksa suami untuk menjaga kerapian, karena bisa membuatnya tidak merasa nyaman tinggal di rumah sendiri.
5. Lagi-lagi Bohong… Kadangkala suami mengatakanakan pulang terlambat karena lembur/rapat. Namun ternyata, informasi yang Anda dapatkan, suami Anda menhabiskanwaktu dengan happy hour bersama rekan-rekan kantornya. Parahnya kebohongan seperti itu bukan hanya terjadi sekali dua kali. Solusi : Sebelu melakukan tindakan menghakimi suami, Adriana menyarankan agar Anda berintrospeksi terlebih dahulu. Siapa tahu suami lebih senang bohong karena istri lebih sering marah jika suami mengatakan yang sesungguhnya. Karena enggan bertengkar, akhirnya ia mengambil jalan aman, yaitu mengatasnamakan urusan pekerjaan. Solusi terpenting, benahi cara berkomunikasi Anda berdua. Mintalah suami untuk mulai berterung terang dan buktikan Anda bisa tenagn mendengarkan semuanya.
6. Sering Plin-Plan. Awalnya, Suami Anda tidak keberatan ketika Anda mengajukan ijin akan berangkat liburan bersama teman-temanse-unit kerja di kantor, tapi menjelang hari-H, ia berubah pikiran dan melarang Anda untuk turut serta dalam acara piknik tersebut. Atau ketika Anda membutuhkan pertimbangan atau keputusannya, dia berpikir terlalu lama, bahkan kadang tidak ada gagasan bahkan keputusan sama sekali. Solusi: Adriana menyarankan agar Anda mengenali watak suami Anda. Kemungkinan tipe suami seperti itu, tidak terbiasa diberi tanggung jawab mengambil keputusan atau terbiasa santai dalam memilih. Namun, jika menyangkut urusan yang sangat penting, misalnya saatsi kecil sakit, Anda mesti mampu mengimbangi ‘kebiasaan ini’ dengan gesit mengambil keputusan sendiri.
7. Tidak Mandiri. Kadangkala suami terlalu terbiasa dengan kemudahan-kemudahan yang telah Anda tawarkan, seperti urusan rumah tangga Anda yang menyelesaikan, seperti listrik, telepon hingga uang keamanan. Bahkan akhir-akhir ini , misalnya service mobil juga Anda yang melakukan. Parahnya apabila semua hal tersebut diserhakn pada suami, yang ada malah kekecauan, sepert telepon/listrik telat dibayar atau mobil yang tetap ngadat. Solusi: Menganggapi hal semacam itu, Anda hendaknya meneliti kembali pola asuh di keluarga suami. Apakah ia memang terbiasa dimanja? Jarang sekali kebiasaan buruk pria secara tiba-tiba menjadi baik. Untuk menghadapi kasus ini, cobalah bersikap tegas terhadap suami. Ajak sami untuk mulai berbagi tugas, sehingga masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.